Dalam merespon berbagai perubahan dan dinamika paradigma baru dalam kurikulum merdeka, madrasah-madrasah di Kabupaten Lombok Utara melakukan penguatan kapasitas atau kompetensi guru dan kepala madrasah melalui komunitas atau kelompok kerja (Pokja) KKRA dan KKM.
Kegiatan Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) madrasah di Kabupaten Lombok Utara adalah upaya membekali dan meningkatkan kompetensi guru agar terbiasa menghadirkan inovasi-inovasi terbaru dalam proses pembelajaran untuk mengemas pembelajaran di kelas menjadi aktif baik guru maupun peserta didik. Melalui Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) guru difasilitasi untuk mendesain pembelajaran berbasis Problem Base Learning dan Problem Solving, dan mendampingi guru agar bagaimana memposisikan diri sebagai fasilitator pembelajaran di kelas, mendesain pembelajaran agar lebih inklusif dan berdeferensiasi sesuai keunikan (kecerdasan dan bakat) masing-masing peserta didik.
Di era keterbukaan informasi digital dengan berbagai platform pembelajaran dan hadirnya Artificial Intelegence (AI) seperti Chat GPT, Gemini, CoPilot, dan lain-lainnya memudahkan guru untuk mendesain atau merancang skenario pembelajaran berdasarkan kebutuhan peserta didik. Dalam Kurikulum Merdeka guru diarahkan agar cakap memanfaatkan dan mengintegrasikan digitalisasi sehingga di lingkungan madrasah tumbuh ekosistem digital (Guru, Siswa, dan Tendik) cakap dan memiliki kemampuan literasi digital yang baik.
Dijelaskan oleh Narasumber sekaligus Pengawas Madrasah Bapak Husnul Faizin, S.Pd.I, M.Pd. bahwa sekarang ini tidak lagi berpikir “Bagaimana guru mengajar, namun bagaimna siswa belajar” sehingga dengan paradigma seperti ini, guru akan terstimulasi untuk selalu belajar dan rajin mencari referensi proses pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik baik melalui internet maupun diskusi sesama guru lainnya.
Dalam KMA Nomor 450 Tahun 2024 Tentang Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Madrasah disebutkan point-point layanan pendidikan di madrasah, yaitu:
Menambahkan pendekatan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) dan pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) untuk meningkatkan keterampilan abad ke-21.
Penilaian mencakup kompetensi akademik, sikap, keterampilan, serta penilaian berbasis portofolio dan penilaian proyek.
Mendorong integrasi teknologi secara menyeluruh dalam pembelajaran, termasuk penggunaan platform pembelajaran daring dan alat bantu digital.
Penilaian mencakup kompetensi akademik, sikap, keterampilan, serta penilaian berbasis portofolio dan penilaian proyek.
Menekankan pada pengembangan profesional berkelanjutan dengan fokus pada keterampilan digital dan metodologi pengajaran inovatif.
Menambahkan peran pemerintah daerah dan lembaga swasta dalam mendukung pelaksanaan kurikulum serta membangun kemitraan untuk peningkatan mutu pendidikan.
Fokus pada implementasi kurikulum dengan penekanan pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, serta integrasi aspek spiritual dan karakter dalam pembelajaran.
Adapun karakter peserta didik senantiasa dilakukan melalui kegiatan-kegiatan dan pembiasan penanaman nilai-nilai karakter pelajar rahmatan lil alamin terintegrasi dalam proses pembelajaran melalui skenario pembelajaran menggunakan model pendekatan PBL (Problem Based Learning atau Problem Solving). Nilai karakter peserta didik yang rahmatan lil alamin tercermin dalam Profil Pelajar berikut ini:
Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) madrasah di Kabupaten Lombok Utara berbasis komunitas atau kelompok kerja ini dilaksanakan masing-masing selama 2 hari kerja meliputi 20 jam pelajaran, dimana Fasilitator mendesain pola pelatihan dengan lebih kolaboratif untuk mendapatkan hasil karya dari peserta pelatihan. Adapun jadwal kegiatan Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) madrasah, sebagai berikut:
- KKMI Kecamatan Gangga, tanggal 23 – 24 Juli 2024
- KKMI Kecamatan Tanjung-Pemenang, tanggal 29 – 30 Juli 2024
- KKRA Kab. Lombok Utara, tanggal 6 – 7 Agustus 2024
FOTO KEGIATAN