Catatan Pokjawas KLU
pengawasklu.blogspot.com adalah Blog Resmi Pokjawas Kemenag Kab. Lombok Utara.
pengawasklu.blogspot.com merupakan Wadah Pengawas Berbagi Kebaikan.

Ads by mediahf.blogspot.com

Thursday, February 27, 2025

Faiz HF

Desain Pembelajaran New Pedagogis For Deep Learning (NPDL)

Pembelajaran Mendalam

Pendekatan pembelajaran Deep Learning dalam konteks pendidikan merujuk pada metode pengajaran yang berfokus pada pemahaman mendalam dan keterampilan berpikir kritis. Tujuannya adalah agar siswa dapat memahami konsep secara lebih mendalam dan dapat menerapkannya dalam berbagai situasi.

Pendekatan deep learning dalam konteks pendidikan sebenarnya bisa menjadi bagian dari kurikulum sekaligus pendekatan pembelajaran.

  1. Sebagai Pendekatan Pembelajaran
  2. Deep learning adalah metode atau strategi pembelajaran yang mendorong siswa untuk mengembangkan pemahaman mendalam terhadap materi. Pendekatan ini digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis, analisis mendalam, dan kemampuan pemecahan masalah. Guru yang menerapkan deep learning dalam pembelajaran sehari-hari akan menggunakan strategi seperti studi kasus, diskusi mendalam, dan penerapan konsep dalam konteks nyata.

  3. Sebagai Komponen Kurikulum
  4. Deep learning juga bisa dijadikan bagian dari kurikulum jika kurikulum tersebut secara eksplisit memasukkan tujuan-tujuan pembelajaran yang memfokuskan pada pemahaman mendalam, bukan sekadar penguasaan keterampilan dasar atau hafalan. Dalam hal ini, kurikulum dirancang untuk menciptakan pengalaman belajar yang menumbuhkan pemahaman konseptual, keterampilan berpikir kritis, dan aplikasi praktis pengetahuan.


Pendekatan pembelajaran deep learning memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari pendekatan pembelajaran permukaan (surface learning ).

Berikut adalah karakteristik utama pendekatan pembelajaran deep learning :

  1. Kontruktivisme
  2. Pemahaman Mendalam mendorong siswa untuk memahami materi secara menyeluruh dan tidak hanya pada permukaannya. Mereka belajar untuk memahami konsep secara mendalam sehingga bisa menghubungkannya dengan pengetahuan yang sudah ada

  3. Berbasis Masalah dan Penyelidikan (Problem based learning)
  4. Pendekatan ini sering kali melibatkan pemecahan masalah dan investigasi. Siswa diajak untuk menjawab pertanyaan terbuka atau memecahkan masalah kompleks yang memerlukan pemahaman dan analisis yang lebih dalam.

  5. Berpusat pada Siswa (student centered)
  6. Pembelajaran Deep Learning menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator, yang mendukung dan memotivasi siswa untuk mengeksplorasi konsep secara mandiri, bukan hanya memberikan jawaban.

  7. Pemikiran Kritis dan Kreatif
  8. Siswa didorong untuk menggunakan pemikiran kritis dan kreatif mereka. Mereka menganalisis, mengevaluasi, dan membuat hubungan antara informasi baru dan lama, serta mengembangkan ide-ide baru berdasarkan pemahaman mereka.

  9. Penerapan dalam Situasi Nyata (Contextual learning)
  10. Pembelajaran deep learning sering mengarahkan siswa untuk menghubungkan materi yang dipelajari dengan konteks atau situasi nyata. Ini membantu siswa memahami relevansi dan aplikasi dari pengetahuan yang mereka peroleh.

  11. Interaksi dan Diskusi yang Mendalam
  12. Diskusi kelompok atau kolaborasi adalah bagian penting dari pendekatan ini. Melalui diskusi, siswa dapat mengeksplorasi pandangan yang berbeda, bertukar ide, dan memperdalam pemahaman mereka.

  13. Refleksi dan Kesadaran Diri
  14. Pendekatan deep learning juga mendorong siswa untuk reflektif, yakni merefleksikan pemahaman dan cara berpikir mereka. Siswa diajak untuk menyadari bagaimana mereka belajar dan mengidentifikasi strategi yang paling efektif untuk meningkatkan pemahaman mereka.

  15. Pembelajaran Jangka Panjang (long life learning)
  16. Karena berfokus pada pemahaman yang mendalam dan aplikasi praktis, deep learning cenderung menghasilkan pembelajaran yang lebih bertahan lama. Siswa tidak hanya menghafal untuk ujian, tetapi mereka benar-benar memahami konsep sehingga lebih mudah untuk diingat dan diterapkan kembali di masa depan.


Pendekatan pembelajaran deep learning sering mencakup tiga konsep penting: meaningfull learning, mindfull learning, dan joyfull learning. Ketiga konsep ini bekerja secara sinergis untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam, relevan, dan memotivasi. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing konsep ini:

  1. Meaningfull Learning
  2. Meaningfull learning adalah pembelajaran yang bermakna, di mana siswa mampu mengaitkan pengetahuan baru dengan pengalaman atau pengetahuan yang sudah mereka miliki sebelumnya. Tujuan utama dari meaningful learning adalah agar siswa bisa melihat relevansi materi dengan kehidupan mereka, yang membuat pembelajaran lebih signifikan dan mudah dipahami.

    Karakteristik meaningful learning:

    • Keterhubungan Konseptual: Siswa memahami bagaimana konsep baru berhubungan dengan konsep lain atau dengan kehidupan nyata.
    • Relevansi: Pembelajaran bermakna cenderung relevan bagi siswa sehingga mereka merasa materi tersebut penting bagi perkembangan pribadi atau profesional mereka.
    • Internalisasi Pengetahuan: Siswa tidak hanya menghafal tetapi memahami sehingga dapat mengaplikasikannya dalam situasi berbeda.

  3. Mindfull Learning
  4. Mindful learning adalah pembelajaran dengan kesadaran penuh, di mana siswa terlibat dalam proses belajar secara sadar, fokus, dan perhatian penuh terhadap materi yang dipelajari. Dalam mindfull learning , siswa tidak hanya berfokus pada hasil, tetapi juga pada proses belajarnya. Hal ini melibatkan perhatian penuh terhadap apa yang sedang dilakukan tanpa terganggu oleh hal-hal di luar pembelajaran.

    Karakteristik mindful learning:

    • Kehadiran Penuh: Siswa benar-benar hadir secara mental, fisik, dan emosional dalam pembelajaran, memberikan perhatian penuh terhadap apa yang mereka lakukan.
    • Refleksi: Siswa mengevaluasi pemahaman mereka, mengidentifikasi kesulitan, dan mencari cara untuk mengatasinya.
    • Fleksibilitas Berpikir: Mindful learning mendorong siswa untuk bersikap terbuka dan fleksibel terhadap berbagai pendekatan atau cara berpikir.

  5. Joyfull Learning
  6. Joyful learning adalah pembelajaran yang menyenangkan, yang bertujuan menciptakan pengalaman belajar yang positif dan memotivasi. Dengan joyful learning , pembelajaran menjadi sesuatu yang menarik dan tidak menakutkan bagi siswa, sehingga mereka lebih termotivasi untuk terlibat. Pembelajaran yang menyenangkan ini dapat mencakup aktivitas interaktif, eksploratif, dan kolaboratif yang menumbuhkan rasa antusiasme siswa.

    Karakteristik joyfull learning:

    • Antusiasme dan Motivasi: Siswa lebih bersemangat untuk belajar karena metode dan materi yang disajikan menarik dan sesuai dengan minat mereka.
    • Pembelajaran Kolaboratif: Aktivitas kolaboratif, permainan, dan kegiatan interaktif membuat siswa lebih menikmati pembelajaran.
    • Lingkungan Belajar yang Positif: Suasana kelas yang mendukung, inklusif, dan apresiatif terhadap keberagaman cara belajar siswa, yang membuat mereka merasa nyaman dan diterima.

Ketika ketiga konsep ini diterapkan bersama dalam pendekatan deep learning, hasilnya adalah pengalaman belajar yang mendalam, relevan, dan memotivasi. Meaningfull learning membantu siswa melihat relevansi materi, mindfull learning membantu mereka terlibat secara sadar dan fokus, dan joyful learning menjaga motivasi serta antusiasme mereka. Dengan demikian, siswa tidak hanya memahami materi secara mendalam tetapi juga termotivasi untuk terus belajar sepanjang hidup.


Read More

Friday, February 14, 2025

Faiz HF

INGAT! Kaidah Penulisan Soal Asesmen atau Ujian Sekolah/Madrasah

Kaidah Penulisan Soal

Sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Ujian Madrasah Tahun Pelajaran 2024/2025 Nomor 694 Tahun 2025, bahwa pelaksanaan Ujian Madrasah (UM) Tahun 2024/2025 akan diselenggarakan untuk jenjang MI, MTs, MA pada:

  1. Jenjang MA : Rentang waktu 17 Februari – 22 Maret 2025
  2. Jenjang MTs : Rentang waktu 21 April – 10 Mei 2025
  3. Jenjang MI : Rentang waktu 21 April – 10 Mei 2025

Dalam mempersiapkan instrumen soal untuk Ujian Madrasah, maka Bapak/Ibu guru yang ditugaskan sebagai Penulis Naskah Soal Ujian Madrasah harus memperhatikan rambu-rambu atau kaidah penulisan soal berstandar nasional. Dalam penulisan naskah atau instrumen soal, ada 3 hal yang harus diperhatikan, yaitu Materi Soal, Konstruksi Soal, dan Bahasa Soal. Lebih jelasnya dapat dipelajari pada penjelasan di bawah ini.

MATERI SOAL

Nomor Materi Soal
A Soal harus sesuai dengan indikator
B Pilihan jawaban harus homogen dan logis
C Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar

KONTRUKSI SOAL

Nomor Konstruksi Soal
A Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas
B Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar
C Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama
D Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut atau kronologisnya.
E Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja
F Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda
G Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi
H Memperhatikan A (Audien), B (Behaviour), C (Condition), D (Degree).
I Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya
J Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “semua pilihan jawaban di atas salah” atau “semua pilihan jawaban di atas benar”

BAHASA SOAL

Nomor Bahasa Soal
A Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia (KBBI)
B Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional
C Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif
D Setiap pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan

TEHNIK RENDOM ATAU SEBARAN OPTION JAWABAN PG DALAM SOAL
RUMUS: (∑ soal : ∑ option) ± 3

Contoh:

Soal Ulangan Madrasah (UM) Berjumlah 40 Item dan 4 Option (A, B, C, D)

Maka jumlah masing-masing option adalah:

= (40 : 4) ± 3

= 10 ± 3

= 10 + 3 = 13

= 10 – 3 = 7

Artinya: satu option tidak boleh lebih dari 13 nomor dan tidak kurang dari 7 nomor.

Contoh: Sehingga diperoleh:

Pilihan:

A = 13

B = 11

C = 9

D = 7

Keterangan:

  • Pilihan jawaban lain diusahakan ganjil
  • Jumlah kunci jawaban tidak mesti urut

Read More

Wednesday, February 12, 2025

Faiz HF

SUPERVISI PENILAIAN PEMBELAJARAN BAGI GURU MADRASAH

Classroom Supervision

Supervisi Penilaian Pembelajaran merupakan implementasi dari KMA No. 624 Tahun 2021 Tentang pedoman Supervisi Pembelajaran Pada Madrasah. Supervisi pembelajaran diarahkan untuk memastikan, mengendalikan, dan memperbaiki mutu pembelajaran. Pada tahap ini Pengawas Madrasah melakukan pendampingan kepada kepala madrasah untuk melaksanakan supervisi penilaian pembelajaran kepada guru-guru di madrasah khususnya pada jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI). Kegiatan supervisi penilaian pembelajaran ini untuk memastikan terlaksannya tugas dan fungsi kepala madrasah melaksanakan supervisi pada guru-gurunya di lembaga madrasah masing-masing sehingga terwujudnya pembelajaran yang berkualitas dan berkelanjutan di madrasah.

Kepala madrasah selaku supervisor di lembaga madrasah yang di pimpinnya memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa aktivitas pembelajaran di madrasah berfokus pada meningkatkan kualitas pembelajaran. Kepala madrasah bertanggung jawab dalam pengendalian mutu (quality control) pembelajaran agar sesuai dengan tuntutan kompetensi abad-21.

Pada tahap ini Pengawas Madrasah selaku pendamping satuan pendidikan berperan untuk memastikan terwujudnya penjaminan mutu dan perbaikan mutu pembelajaran (quality assurance) dengan pendekatan yang fleksibel, humanis, ramah, dobjektif, dan adaptif sesuai karakteristik madrasah. Selama proses pendampingan supervisi, pengawas madrasah memastikan bahwa kepala madrasah dalam melaksanakan supervisi penilaian pembelajaran agar menghindari praktik semata­mata penilaian terhadap guru berdasarkan administrasi atau dokumen (eviden based supervision), namun yang terpenting supervisi pembelajaran adalah upaya mewujudkan pengelolaan pembelajaran yang profesional dan berpusat pada peserta didik (student centered learning).

Kegiatan supervisi penilaian pembelajaran ini dilaksanakan berbasis KKM (Kelompok Kerja Madrasah) pada KKMI Kec. Gangga dan KKMI Kec. Tanjung-Pemenang. Dimulai pada tanggal 10 – 25 Februari meliputi 16 Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Pemenang, Tanjung, dan Gangga. Supervisi penilaian pembelajaran ini merupakan rencana kerja tahunan kepala madrasah untuk memastikan kegiatan supervisi pembelajaran direncanakan dan dilaksanakan secara baik sehingga dapat menggambarkan maupun mendeskripsikan kompetensi guru di madrasah sehingga dalam kegiatan evaluasi dan tindak lanjut hasil supervisi berdasarkan analisis kebutuhan hasil supervisi.


TIM SUPERVISI (SUPERVISOR) KKMI Kec. GANGGA

NO NAMA JABATAN
1 Mariadi, S.Pd.I. Kamad MI Riadlul Jannah NW Penjor (Ketua KKMI, dan Ketua TIM)
2 Mardi, S.Pd.I. Kamad MI Nurul Hidayah NW Rempek
3 Sukarman, S.Pd.I. Kamad MI Ishlahul Ummah NW Paok Rempek
4 Baiq Malium, S.Pd.I. Kamad MI NW Al-Mujahidin Al-Majidiyah Jelitong
5 Saejul Yadi, S.Pd. Kamad MI Ijtihadul Islamiyah NW Karang Kendal
6 Mahsun, S.Pd.I. Kamad MI Syamsul Huda Lekok
7 Farhuddin, S.Pd.I. Kamad MI Nurul Huda NW Gondang
8 Ardip Kamad MI Uswatun Hasanah


TIM SUPERVISI (SUPERVISOR) KKMI KEC. TANJUNG-PEMENANG

NO NAMA JABATAN
1 Hamzanwadi, S.Pd.I. Kamad MI Raudhatul Jannah NW Telaga Wareng (Ketua KKMI, dan Ketua TIM)
2 Saharudin, S.Pd.I. Kamad MI As-Syafi’iyah Menggala
3 Baiq Halimah, S.Pd.I., Lc. Kamad MI Al-Hikmah Pemenang
4 Mustahiek, S.Pd.I. Kamad MI Al-Ishlahul Ittihad Sigar Penjalin
5 Sarifuddin, S.Pd. Kamad MI Nurul Yaqin Teniga
6 Suhendi, S.Pd.I. Kamad MI Thoriqul Hidayah Leong
7 Hamdan, S.Pd. Kamad MI Tarbiyatul Islam NW Kopang
8 H. Lalu Mukarram, S.Pd.I. Kamad MI Isti’daduddarain Orong Ramput

Pengawas Pendamping Satuan Pendidikan: Husnul Faizin, S.Pd.I., M.Pd.


FOTO KEGIATAN

Read More