Pembinaan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama Kabupaten Lombok Utara Senin, 02 September 2019 oleh Pengawas PAI Kecamatan Pemenang dan Kecematan Tanjung Bapak Husnul Faizin, S.PdI. Pembinaan guru-guru PAI tersebut dipusatkan di Aula SMPN 2 Tanjung.
Kegiatan pembinaan guru tersebut mendiskusikan tentang pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah masing-masing dan sejauh mana target capaian pelaksanaan proses pembelajaran didalam kelas.
Dalam kesempatan ini juga para guru PAI berbagi informasi kepada pengawas mengenai proses verval di aplikasi SIAGA agar proses verval akun SIAGA bagi guru-guru PAI dioptimalkan pelayanannya di Operator Kemenag Kabupaten (Admin Kabupaten) karena mereka menuturkan bahwa pelaporan secara online bukan saja diisi di SIAGA namun juga harus di aplikasi EMIS. Hal ini tentu harus menjadi perhatian bagi Pengawas juga Pendis Kemenag Kabupaten Lombok Utara yang membawahi langsung para guru-guru PAI tersebut.
Dalam proses perencanaan dan pelaksanaan sampai penilaian atau evaluasi kegiatan pembelajaran didalam kelas, Pengawas PAI selalu mengingatkan agar guru-guru senantiasa menyiapkan Buku Kerja Guru sebagai bukti atau dokumen dalam proses pembelajaran tersebut karena di zaman atau era digitalisasi ini dokumen merupakan bagian terpenting untuk menilai capaian kinerja masing-masing guru, maka sudah seharusnya guru mengakrabkan diri dengan “digitalisasi” apalagi di era revolusi 4.0 kita sangat dimanjakan dengan kehadiran akses cepat internet yang “open source”. Dampak perkembangan revolusi industri 4.0 secara langsung mempengaruhi revolusi dibidang pendidikan sehingga para guru sudah saatnya bermetamorfosis menjadi “Guru Milenial” atau guru dengan peradaban baru dimana inovasi-inovasi dibidang pendidikan dapat terlahir dari guru itu sendiri.
Sejalan dengan perkembangan revolusi pendidikan pada revolusi industri 4.0 ini, Pengawas PAI mengharapkan para guru PAI di Kabuapten Lombok Utara dapat bermetamorfosis menjadi guru-guru milenial atau “Pioner” lahirnya ide-ide atau inovasi bidang pendidikan sehingga menjadi point kredit tersendiri bagi kompetensi profesionalisme guru bersangkutan serta dapat menularkan praktik-praktik baik dalam proses pembelajaran di sekolah masing-masing sebagai bentuk revolusi dibidang pendidikan.
